REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Lithium sedari awal turut bersumbangsih menjadi daya ponsel. Tidak ada yang berubah ketika teknologi ponsel melaju pesat namun baterainya itu-itu saja.
Seperti dikutip phonearena.com, Senin (22/7), tim peneliti di Universitas West England tengah membuat air seni (Urine) sebagai pengganti baterai Lithium di ponsel. Saat ini, mereka tengah membuat alat yang disebut Microbial Fuel Cell (MFC) berukuran kecil yang disisipkan dalam ponsel.
Melalui alat tersebut, air seni dikonversi menjadi listrik. Namun, riset ini butuh waktu guna memungkinkan diimplementasikan. Kalau memang bisa, mudah-mudahan saja dapat memuaskan pengguna ponsel yang haus akan daya tahan baterai berdurasi panjang.
Seperti dikutip phonearena.com, Senin (22/7), tim peneliti di Universitas West England tengah membuat air seni (Urine) sebagai pengganti baterai Lithium di ponsel. Saat ini, mereka tengah membuat alat yang disebut Microbial Fuel Cell (MFC) berukuran kecil yang disisipkan dalam ponsel.
Melalui alat tersebut, air seni dikonversi menjadi listrik. Namun, riset ini butuh waktu guna memungkinkan diimplementasikan. Kalau memang bisa, mudah-mudahan saja dapat memuaskan pengguna ponsel yang haus akan daya tahan baterai berdurasi panjang.
No comments:
Post a Comment