Anda punya motor lawas, ini dapat dijadikan sebuah inspirasi dalam memodifikasi si motor Yamaha yang mungkin tidak lagi mendapat perhatian anda. Gambar dibawah ini adalah Yamaha XS 650 tahun 1979.
Tampilan hasil modifikasi diatas saya kutip dari (motorplus-online.com) sbb:
Punya Yamaha XS 650 dalam kondisi orisinal jadi dambaan banyak biker. Selain langka, kalau pun ada yang berbentuk motor biasanya banyak komponen hilang atau malah tinggal seonggok mesin. Keberuntungan ini tidak memupuskan niat Roy Pohan mengubah tampilan jadul XS 650 miliknya.
“Maklum anak muda, maunya tetap dicustom. Tapi, Roy berpesan agar tetap bisa dikembalikan orisinal dalam waktu cepat,” buka Jon dari Jon Man Garage, Binjai, Sumatera Utara yang dipercaya menangani ubahan ini. “Karena maunya instan, sengaja dipilih gaya bobber,” jelas builder punya nama komplet Jonathan.
Menurut Jon, di seputaran Medan, gaya bobber ini biasa disebut dengan istilah brat style oleh kebanyakan orang. “Apapun istilahnya, buat kami gaya ini adalah bobber. Salah satu cirinya ban depan-belakang besar dan lebih low atau rendah,” terang pria 30 tahun ini.
Guna mewujudkan semua konsep yang diinginkan, tidak banyak ubahan diambil. Ngejar ban gendut tapi klasik khas bobber, karet bundar berlabel Firestone ukuran 4,50 ring 18 inci sengaja dipilih. Depan-belakang ukuran sama. Pelek juga mengikuti. Agar kembangan unik, dipilih pelek lebar 2,5 inci.
Sekarang tinggal bikin tongkrongan lebih rendah. Untuk yang satu ini suspensi depan-belakang sengaja diganti. Sok belakang dipercaya kepada produk modern, YSS Z Series. Warna hitam di ulirnya sengaja digunakan agar tampilan jauh dari norak. Sok depan malah pakai kepunyaan saudara muda, Byson. Utuh diambil dari Byson. “Ukuran lebih pendek jadi langsung kelihatan rendah,” kata Jon.
Asyiknya, sok Byson lengkap dengan segitiga bisa langsung plek masuk ke dalam komstir standar XS 650,” ungkap Jon yang bengkelnya ada di Jl. Soekarno-Hatta, Tanah Tinggi, Binjai.
Sampai di sini sudah terbukti tidak ada bagian dari rangka standar dirusak. Lalu bagaimana dengan desain bodi? “Sama, enggak perlu ubah rangka. Semua standar,” beber Jon sambil nunjuk rangka belakang yang langsung membulat di ujung belakang jok. Bagian ini biasanya tertutup jok sehingga tidak terlihat, ketika dibuka bentuk sudah membulat di bagian ujung.
Untuk pengerjaan bodi, Jon sengaja menggunakan pelat galvanis 3 mm. “Alasannya karena mesin XS 650 punya getaran lumayan besar, pelat harus tebal agar lubang untuk baut tidak mudah patah. Sedang pada tangki cukup pakai 2 mm karena sudah dilengkapi bracket dari karet. Otomatis getaran sudah diredam,” jelas pria bergelar sarjana arsitektur ini.
Sentuhan personal oleh sang pemilik jadi perlakuan terakhir. Bisa dilihat pada pilihan warna yang memilih motif ‘Dickies’, merek apparel yang sudah tidak asing bagi pecinta custom dan outdoor.
Warna sengaja dibuat sesuai color tone logonya, oranye dipadu merah dan biru tua. “Sengaja pilih Dickies karena saya juga menjual barang-barangnya,” aku Roy yang juga pemilik gerai Juno Outdoor Stuff di Jl. Teuku Cik Ditiro, Medan.
DATA MODIFIKASI
Sok depan : Yamaha Byson
Sok belakang : YSS Z Series
Setang: Yamaha Byson
Kaliper : KTC Racing
Jon Man Garage : 0812-2182-1388
No comments:
Post a Comment