Tanpa terasa Honda Kharisma yang selama ini aku tunggangi sejak tahun 2005 sudah berpindah tangan. Harga jual lumayan tinggi karena dikirim oleh teman ke Lhokseumawe dengan harga bersih 4,5juta, padahal di Banda Aceh semua minta dengan harga maximal 4juta.
Tepat tanggal 20 Juni 2012 Honda itu sudah resmi beralih tangan ke pemilik baru, aku berniat mengganti dengan sepeda motor second juga. Beli baru juga akan jatuh bangat harga, Suzuki Satria FU, Honda CS1 serta Kawasaki Atlete akan menjadi incaranku.
Bingung juga nih.... perbandingan yang saya dapat copas dari kompas.com sbb :
Pada JMS 2008, dua supersport bebek yang sering dibandingkan para biker adalah Honda CS-1 dan Kawasaki Athlete. Maklum, keduanya relatif baru. Aspek yang membuat bikers membandingkan keduanya adalah karena menganut konsep desain dan kontruksi sasis yang sama. Tangki berada di depan pengendara atau di atas rangka utama (backbone), mirip dengan motor sport atau 'laki'.
Dimensi Satria FU 150 :
Panjang Keseluruhan : 1.940 mm
Lebar keseluruhan : 652 mm
Tinggi keseluruhan : 941 mm
Jarak Antara As Roda : 1.280 mm
Tinggi tempat duduk : 764 mm
Jarak Mesin ke Tanah : 140 mm
Berat Kosong : 95 Kg
Mesin Satria FU 150 :
Tipe : 4 Tak, DOHC 4 Valve, Air Cooled with SACS
Jumlah Silinder : 1 (satu)
Diameter Silinder : 62 mm
Langkah Piston : 48.8 mm
Kapasitas Silinder : 147.3 cm3
Perbandingan Kompresi : 10.2 : 1
Daya Maksimun : 16.0 Ps / 9.500 rpm
Torsi Maksimum : 1.27 kgm / 8.500 rpm
Karburator : MIKUNI BS 26-187
Saringan Udara : Jenis Kertas
Sistem Starter : Kaki
Sistem Pelumasan : Peredaman Oli
Transmisi Satria FU 150 :
Kopling : Manual Plat majemuk tipe basah
Transmisi : 6 speed constant mesh
Arah perpindahan gigi : 1 ke bawah, 5 ke atas
Rantai penggerak : DID 428 DS, 122 mata
Rangka Satria FU 150 :
Suspensi Depan : Teleskopik, pegas spiral, bantalan oli
Suspensi Belakang : Lengan ayun, pegas spiral, bantalan oli
Sudut Setir : 45 derajat (kanan & kiri)
Radius Putar : 2.0 m
Rem Depan : Cakram
Rem Belakang : Cakram
Ukuran Roda Depan : 70/90 – 17 38S
Ukuran Roda Belakang : 80/90 – 17 44S
Sistem Pelistrikan :
Sistem pengapian : CDI
Busi : NGK CR8E atau Denso U24ESR-N
Accu : 12 Volt 2.5 Ah 10 HR
Kapasitas Bensin dan Oli :
Tangki bahan bakar : 4.9 liter
Oli mesin : 1.000 ml
Dengan penggantian saringan oli : 1.100 ml
Tepat tanggal 20 Juni 2012 Honda itu sudah resmi beralih tangan ke pemilik baru, aku berniat mengganti dengan sepeda motor second juga. Beli baru juga akan jatuh bangat harga, Suzuki Satria FU, Honda CS1 serta Kawasaki Atlete akan menjadi incaranku.
Honda CS 1 |
Bingung juga nih.... perbandingan yang saya dapat copas dari kompas.com sbb :
Pada JMS 2008, dua supersport bebek yang sering dibandingkan para biker adalah Honda CS-1 dan Kawasaki Athlete. Maklum, keduanya relatif baru. Aspek yang membuat bikers membandingkan keduanya adalah karena menganut konsep desain dan kontruksi sasis yang sama. Tangki berada di depan pengendara atau di atas rangka utama (backbone), mirip dengan motor sport atau 'laki'.
Kalaupun bikers memperbincangkan perbedaan, fokusnya pada mesin. ”Mesin CS-1 tegak, sedangkan mesin Athlete mendatar,” begitulah komentar yang terlontar dari mereka setelah meneliti kedua motor ini.
Bahkan ketika petugas Honda dipancing untuk mengomentari perbedaan CS-1 sama dengan Athlete secara teknis, ungkapan tersebut muncul lagi. Komentarnya sama, sekitar mesin vertikal dan horisontal.
Bahkan ketika petugas Honda dipancing untuk mengomentari perbedaan CS-1 sama dengan Athlete secara teknis, ungkapan tersebut muncul lagi. Komentarnya sama, sekitar mesin vertikal dan horisontal.
Padahal, perbedaannya cukup banyak dari aspek teknik. Namun, masalah harga tidak bisa dilupakan. Selisih harga cukup mencolok. Si “Ijo’ ditawarkan dengan harga Rp 14.300.000, sedangkan CS-1, yang memang sangat menggoda penampilannnya, dibanderol oleh Honda Rp 16.900.000. Perbedaannya mencapai Rp 2,7 juta.
Pastinya, CS-1 menawarkan warna yang lebih beragam, yaitu merah, hitam, silver, dan kuning emas; dan tampil lebih atraktif, sedangkan Si “Ijo”, selain hijau, alternatif warnanya hanya unggu dan hitam; tampil rada “kalem”.
Persamaan - Selain posisi tangki yang sama, keduanya memilih model “cast wheel” yang juga mirip, jari 5 x 2. Posisi knalpotnya sama pula. Ada juga tambahan “air scoop” pengarah aliran udara di bawah mesin. Keduanya menggunakan rem cakram untuk roda depan dan belakang (namun desainnya berbeda). Plus, suspensi belakang sama-sama monoshock. Karena itu, wajarlah para biker membandingkan kedua motor ini.
Pastinya, CS-1 menawarkan warna yang lebih beragam, yaitu merah, hitam, silver, dan kuning emas; dan tampil lebih atraktif, sedangkan Si “Ijo”, selain hijau, alternatif warnanya hanya unggu dan hitam; tampil rada “kalem”.
Persamaan - Selain posisi tangki yang sama, keduanya memilih model “cast wheel” yang juga mirip, jari 5 x 2. Posisi knalpotnya sama pula. Ada juga tambahan “air scoop” pengarah aliran udara di bawah mesin. Keduanya menggunakan rem cakram untuk roda depan dan belakang (namun desainnya berbeda). Plus, suspensi belakang sama-sama monoshock. Karena itu, wajarlah para biker membandingkan kedua motor ini.
Kawasaki sendiri, dalam strategi pemasarannya, membandingkan Athlete dengan Honda CS-1 dan Suzuki Satria. Berdasarkan format kuadran yang dibuat oleh Kawasaki, mereka menempatkan produknya antara Sporty dan Classy. CS-1 ditempatkan di tengah-tengah Classic dan Classy yang kental dengan penampilan Sporty. Untuk Satria, orang-orang "Kawak" menaruhnya di antara Elegan dan Classic. Dari cara berpikir orang Kawasaki tersebut sudah dapat disimpulkan, mereka mengakui soal penampilan CS-1 yang sangat sporty.
Dari segi penampilan, CS-1 lebih disukai terutama desain lampu dan tangki yang atraktif. Honda juga menonjolkan rangka delta boks motor ini, sedangkan Athlete berdesain lampu lebih sederhana dan tidak menonjolkan rangka.
Dari segi penampilan, CS-1 lebih disukai terutama desain lampu dan tangki yang atraktif. Honda juga menonjolkan rangka delta boks motor ini, sedangkan Athlete berdesain lampu lebih sederhana dan tidak menonjolkan rangka.
Mesin - Spesifikasi dan karakteristik mesin motor ini sangat berbeda. CS-1 menggunakan mesin dengan pendingin air yang dilengkapi dengan radiator dan kipas. Hal ini membuat mesin CS-1 lebih rumit, memerlukan perawatan yang lebih intens, namun dari segi performa tentu saja lebih oke!
Sebaliknya, Athlete memakai mesin dengan pendingin udara atau masih mengandalkan sirip-sirip. Tentu saja lebih praktis dan ringkas, di samping itu menjadikannya lebih ringan karena tidak ada air, radiator, dan kipas.
Sebaliknya, Athlete memakai mesin dengan pendingin udara atau masih mengandalkan sirip-sirip. Tentu saja lebih praktis dan ringkas, di samping itu menjadikannya lebih ringan karena tidak ada air, radiator, dan kipas.
Karena tipe mesin yang digunakan CS-1 adalah “high performance”, untuk menjaga kinerja tetap stabil, terutama saat berada di dalam kota dengan lalu lintas yang macet, Honda melengkapinya dengan pendingin air atau radiator. Di samping itu, agar mendapatkan pendinginan lebih baik dan kompromi lainnya, mesin dipasang agak vertikal. Itu mirip dengan kebanyak mesin motor sport.
Kedua motor menggunakan mesin yang sama kapasitasnya, 125 cc. Namun, CS-1 unggul dalam performa. Dengan perbandingan kompresi 10,7 : 1, mesin CS-1 menghasilkan tenaga 9,44 kW atau 12,8 PS. Itu pun dihasilkan @10.000 rpm. Ciri khas mesin sport sejati!
Bandingkan dengan Athlete, 9,9 PS @8.000 rpm. Meski kurang agresif, namun Athlete dipastikan bisa diajak santai, terutama di lalu lintas kota yang padat, sedangkan mesin CS-1 dipastikan maunya “ngebut” melulu. Di samping dengan perbandingan kompresi yang tinggi, CS-1dipastikan minta bensin yang lebih berkualitas, beroktan 92 atau 95, sedangkan mesin Athlete bisa berkompromi dengan premium.
Kedua motor menggunakan mesin yang sama kapasitasnya, 125 cc. Namun, CS-1 unggul dalam performa. Dengan perbandingan kompresi 10,7 : 1, mesin CS-1 menghasilkan tenaga 9,44 kW atau 12,8 PS. Itu pun dihasilkan @10.000 rpm. Ciri khas mesin sport sejati!
Bandingkan dengan Athlete, 9,9 PS @8.000 rpm. Meski kurang agresif, namun Athlete dipastikan bisa diajak santai, terutama di lalu lintas kota yang padat, sedangkan mesin CS-1 dipastikan maunya “ngebut” melulu. Di samping dengan perbandingan kompresi yang tinggi, CS-1dipastikan minta bensin yang lebih berkualitas, beroktan 92 atau 95, sedangkan mesin Athlete bisa berkompromi dengan premium.
Perbedaan Mesin Honda CS-1 vs Kawasaki Athlete
Honda CS-1 | Kawasaki Athlete | |
Tipe | 4 langkah, SOHC, | 4-langkah, SOHC, 2 katup, |
Sistem pendingin | Air, radiator dengan kipas listrik | Udara |
Diameter x langkah mm | 58 x 47,2 | 56 x 50,6 |
Kapasitas cc | 124,7 | 124,6 |
Perbandingan kompresi | 10,7 | 9,8 |
Sistem pasokan bahan bakar | Karburator | Karburator, Keihin PB18 |
Tenaga maks. | 12,8 PS @10.000 rpm | 9,9 PS @8.000 rpm |
Torsi maks. | 10,2 Nm @7.500 rpm | 8,6 Nm @6.000 rpm |
Kendati Honda mengklaim CS-1 sebagai “top city ride”, berdasarkan spesifikasi di atas, justru Athlete yang lebih mendekati karena tenaga dan torsinya diperoleh pada putaran lebih rendah.
CS-1 dipastikan unggul untuk mereka yang punya nyali tancap gas pada kecepatan tinggi.Suspensi Belakang - Meski suspensi belakang kedua motor ini dasarnya sama, monoshock, namun karena posisi pemasangan peredam kejutnya berbeda, masing-masing digunakan untuk kondisi tertentu. Punya Honda tegak lurus, sedangkan 'Kawak' miring (hampir horizontal) dan tampak dari luar.
Dengan posisi peredam kejut yang horizontal, Athlete menghasilkan bantingan yang lembut karena tidak langsung beraksi dibandingkan jika posisinya tegak lurus. Untuk peredam kejut yang dipasang vertikal atau tegak, itu akan langsung menghasilkan bantingan. Hasilnya, CS-1 cocok untuk jalanan mulus, sedangkan Athlete bisa berkompromi dengan permukaan jalan, misalnya lubang dan polisi tidur.
Dengan posisi peredam kejut yang horizontal, Athlete menghasilkan bantingan yang lembut karena tidak langsung beraksi dibandingkan jika posisinya tegak lurus. Untuk peredam kejut yang dipasang vertikal atau tegak, itu akan langsung menghasilkan bantingan. Hasilnya, CS-1 cocok untuk jalanan mulus, sedangkan Athlete bisa berkompromi dengan permukaan jalan, misalnya lubang dan polisi tidur.
Honda harus memasang peredam kejut dengan posisi tegak karena ruang mesin makin sempit. Selain ada mesin, juga ada tambahan ruang untuk radiator. Pilihan lainnya, mesin juga harus diposisikan agak vertikal.
Berikut ini perbedaan transmisi dan dimensi kedua motor:
Berikut ini perbedaan transmisi dan dimensi kedua motor:
Honda CS-1 | Kawasaki Athlete | |
Kopling | Manual, basah Multi-plat | Manual, basah Multi-plat |
Transmisi | 5 percepatan | 4 percepatan, rotari |
Starter | Elektrik dan kaki | Elektrik dan kaki |
Dimensi | ||
Panjang mm | 1.932 | 1.920 |
Lebar mm | 682 | 695 |
Tinggi mm | 1.042 | 970 |
Jarak sumbu roda mm | 1.251 | 1.240 |
Jarak terendah mm | 130 | 1.50 |
Berat kg | 140 | 104 |
Tangki BBM (liter) | 4,1 | 5,2 |
Ban Depan | 70/90-17M/C38P | 2.50-174PR |
Belakang | 80/90-17M/C44P | 2.75-174PR |
Kawasaki Atlete |
Kesimpulan - Dari atas kertas disimpulkan, bila pertimbangan dominan harga sangat menentukan dan tipikal pengguna tidak terlau agresif, pilihannya bisa saja Athlete. Adapun bagi mereka yang ingin mengutamakan penampilan, show-off, suka menguji nyali (tetapi jangan di sembarangan jalan), dan tidak terlalu pusing dengan harga, CS-1 adalah pilihan utama.
Bagaimana dengan Satria FU?
Spesifikasi Suzuki Satria FU 150 New 2012
Panjang Keseluruhan : 1.940 mm
Lebar keseluruhan : 652 mm
Tinggi keseluruhan : 941 mm
Jarak Antara As Roda : 1.280 mm
Tinggi tempat duduk : 764 mm
Jarak Mesin ke Tanah : 140 mm
Berat Kosong : 95 Kg
Mesin Satria FU 150 :
Tipe : 4 Tak, DOHC 4 Valve, Air Cooled with SACS
Jumlah Silinder : 1 (satu)
Diameter Silinder : 62 mm
Langkah Piston : 48.8 mm
Kapasitas Silinder : 147.3 cm3
Perbandingan Kompresi : 10.2 : 1
Daya Maksimun : 16.0 Ps / 9.500 rpm
Torsi Maksimum : 1.27 kgm / 8.500 rpm
Karburator : MIKUNI BS 26-187
Saringan Udara : Jenis Kertas
Sistem Starter : Kaki
Sistem Pelumasan : Peredaman Oli
Transmisi Satria FU 150 :
Kopling : Manual Plat majemuk tipe basah
Transmisi : 6 speed constant mesh
Arah perpindahan gigi : 1 ke bawah, 5 ke atas
Rantai penggerak : DID 428 DS, 122 mata
Rangka Satria FU 150 :
Suspensi Depan : Teleskopik, pegas spiral, bantalan oli
Suspensi Belakang : Lengan ayun, pegas spiral, bantalan oli
Sudut Setir : 45 derajat (kanan & kiri)
Radius Putar : 2.0 m
Rem Depan : Cakram
Rem Belakang : Cakram
Ukuran Roda Depan : 70/90 – 17 38S
Ukuran Roda Belakang : 80/90 – 17 44S
Sistem Pelistrikan :
Sistem pengapian : CDI
Busi : NGK CR8E atau Denso U24ESR-N
Accu : 12 Volt 2.5 Ah 10 HR
Kapasitas Bensin dan Oli :
Tangki bahan bakar : 4.9 liter
Oli mesin : 1.000 ml
Dengan penggantian saringan oli : 1.100 ml
Satria FU |
No comments:
Post a Comment