Sebetulnya, si kumbang merah (tomcat) itu sahabat masyarakat tani yang sering berada di sawah. Tomcat, makhluk ciptaan Allah SWT yang sesungguhnya menjadi sahabat manusia karena ikut menyerang dan memakan hama padi sawah.
Memang belum ada suatu penelitian mengenai lebih banyak manfaat atau mudharat dari "si kumbang merah" ini. Apa yang lebih dominan, sebagai penyerang hama padi (sahabat petani) atau lebih banyak mudharat (pembawa penyakit) bagi manusia.
Begitupun, serangga bernama tomcat itu tetap perlu diwasdapai karena masuk dalam kategori hama yang membahayakan bila bersentuhan dengan kulit manusia. Tindakan yang perlu dilakukan minimal mencegah "si kumbang merah" tidak masuk ke rumah.
Sebagai sahabat petani, tentu perlu kiat tersendiri dalam menjaga agar si kumbang merah tetap pada proporsinya dan jangan sekali-sekali dilakukan dengan tindakan yang merugikan banyak pihak, terutama masyarakat tani yang selama ini bersahabat dengan mereka.
Agaknya bijaksana manakala pencegahan dilakukan dengan tindakan 'mengusir', bukan membunuh. Ini perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan. Bahwa serangka bernama tomcat itu adalah makhluk, yang sejatinya diperlukan secara bijaksana, bukan dibunuh.
Mencegah merupakan langkah positif seperti masyarakat tani tempo dulu. Mereka tidak membunuh hama yang menyerang padi di sawah. Mereka lebih memilih mengusir dengan cara-cara yang dinilai "saling" memahami karena makhluk itu juga mengetahuinya.
Dicegah jangan dibasmi
Sebagai sahabat masyarakat tani, tomcat seharusnya dicegah berkembang dan bukan diracun atau dibasmi. Jika dimungkinkan diisolasi ke wilayah pertanian dengan harapan si kumbang merah tersebut menjadi "pencegah" hama padi petani di pedesaan.
Untuk mencegah hama tomcat bisa dilakukan dengan membersihkan semak-semak tanaman sektar rumah, di samping mengawasi tempat-tempat yang mungkin menjadi tempat persembunyian tomcat yang kini mulai menghampiri perkampungan dan kota.
Bisa dilakukan pembuatan sistem sanitasi yang baik dan representatif. Lalu dibersihkan pekarangan rumah, semak-semak atau tanaman hias sekitar rumah secara rutin. Intinya, pola hidup sehat diprediksi bisa mencegah pertumbuhan si kumbang merah tersebut.
"Sebenarnya tomcat merupakan sahabat masyarakat petani, karena si kumbang merah ini selalu berada di persawahan untuk memakan hama-hama padi. Predator itu bermanfaat bagi petani karena merupakan musuh alami hama wereng," katanya.
Tip mencegah tomcat
Tomcat adalah serangga yang sangat berbahaya jika terjadi kontak dengan kulit manusia. Kulit akan terasa gatal sangat dahsyat, ketika tomcat menempel ataupun benda lainnya secara otomatis tomcat akan mengeluarkan cairan beracun yang sangat gatal.
Binatang yang muncul ketika matahari terbenar itu dapat dicegah dengan mudah, karena jika hama tersebut tidak dicegah bisa berbahaya bagi kesehatan kulit keluarga, serta sanak saudara. Tomcar bisa dicegah dengan beberapa cara yang diprediksi bisa terhindar dari serangannya.
Ada beberapa cara mencegah serangan si kumbang merah atau hama tomcat. Jika ada menemukan serangga, jangan dipencet agar racun tidak mengenai kulit. Masukkan ke dalam plastik dengan hati-hati, terus buang ke tempat yang aman.
Hindari terkena hama tomcat pada kulit terbuka. Usahakan pintu tertutup dan bila ada jendela diberi kasa nyamuk untuk mencegah tomcat masuk, tidur menggunakan kelambu. Berikan jarring pada lampu bila serangga banyak, untuk mencegah kumbang jatuh ke manusia.
Jangan menggosok kulit dan atau mata bila hama tomcat terkena kulit. Singkirkan dengan hati-hati jika hama tomcat menempel pada kulit, dengan meniup atau mengunakan kertas untuk mengambil hama tomcat.
Warga dianjurkan untuk memerikas dinding dan langit-langit dekat lampu sebelum tidur. Bila ditemui, segera dimatikan dengan menyemprotkan racun serangga. Singkirkan tanpa menyentuhnya agar lebih aman.
Bila bersentuhan dengan serangga tomcat, segera beri air mengalir dan sabun pada kulit. Ini solusi mengantisipasi bila tomcat bersentuhan dengan kulit manusia, di samping membersihkan lingkungan tanaman yang tidak terawat di sekitar rumah yang bisa menjadi tempat kumbang Paederus.
Sesungguhnya, semua makhluk ciptaan Allah SWT menjadi sahabat manusia. Hanya saja, bagiamana manusia memperlakukan makhluk tersebut agar menjadi sahabat sejati. Ini yang sejatinya dilakukan, termasuk pada si kumbang merah bernama tomcat tersebut.
Tomcat "Si Kumbang Merah" Sahabat Manusia
Republika – Min, 25 Mar 2012